kalau sebuah hubungan itu artinya aku dan kamu adalah sejajar, equal, itu yang belum aku rasakan hingga saat ini. kalau dalam sebuah hubungan itu ada kebutuhan yang sama untuk bicara, menunggu dan menjelang, itu yang belum aku temukan dalam hubungan kita.
sounds all depends on what you want, what you need, what you decide.
semakin kesini, ganjalan itu coba aku gerus dan kubangun optimisme bahwa hubungan kita sehat, hubungan kita lahir dari kesamaan kebutuhan untuk dimengerti, dihargai, sehingga tidak timpang atau berat sebelah.
kenyataan yang membuat aku mau gak mau membiarkan kesadaran tumbuh. kesadaran bahwa ini tidak seimbang, tidak balance, pun tidak equal. dan itu membuatku berpikir, dan mempertimbangkan untuk menyudahi hubungan kita, walaupun dengan hati yang berat dan keengganan yang penuh.
melepaskanmu untuk yang kedua kalinya pasti sangat lebih berat, menambal hati dengan 2x lipat kekuatan, 2x lipat keikhlasan, sangat tidak mudah bagiku. tapi aku bukan perempuan - perempuan lain yang berhubungan denganmu, atau pernah membangun hubungan denganmu, yang manut kamu perlakukan seperti apapun, kamu gilir dengan jadwal berbeda. I AM NOT THEM!!
my pride is higher than what am feeling now.
and I think your feeling is not as strong as mine.
jadi buat apa kita susah payah membangun sesuatu yang kita beda pencapaian atau bahkan goal nya? mungkin lebih baik kalau kita berjalan sendiri - sendiri dan mencapai tujuan kita masing - masing. berteman tanpa mengharapkan apapun. tanpa harus menunggu dan menjaga. it's free. and it's better may be.
selfish mu yang membuat semua mengempis, menipis dan mulai menghilang....
bahwa semua harus lahir dari kemauanmu, itu yang aku gak bisa. itu bukan bentuk hubungan yang aku harapkan. plus minimnya empatimu terhadap apa yang menjadi pergumulanku, membuat kesadaranku dan prideku menebal sehingga aku memilih untuk membiarkanmu pergi lagi dari halaman - halaman hidupku. mungkin akan lebih melegakan bagiku, dan bagimu, siapa tau??
aku tetap percaya, yang terbaik datang dari padaNya, krn Dia yang menciptakan dan menyiapkan pasangan yang sepadan buatku. bukan orang yang egois, selfish, dan yang mendahulukan kepentingannya sendiri. tapi seseorang yang mendahulukan aku lebih dari dirinya sendiri, seperti demikian aku memperlakukannya juga.
namun jika Dia tidak menciptakan seorangpun buat aku, aku akan belajar mensyukuri yang aku punya, dan mohon kekuatanNya agar aku dimampukan menjalani setiap hari dengan penuh optimisme dan pengharapan.
so, may be good bye again my love....find our best ones and build our happiness.
if it's the best for us, it is!!
Sunday, November 25, 2012
Saturday, September 29, 2012
keluh siang bolong
Pernah merasakan dihimpit perasaan kangen yang super duper gak? sampe rasanya nyakitin, nyesekin, ngeselin, nyedihin, dan ujungnya berasa plain setelah melalui berbagai perasaan tadi.
Itu yang saya rasakan saat ini....
Lha kok bisa tawar? Kok ujungnya berasa plain sih? Bukannya nangis bombay yaa?
Bisa banget kalo saya...setelah melalui pengembaraan pada tiap emosi itu, tentunya disertai dengan penalaran dan peresapan atas emosi - emosi tersebut, yang akhirnya justru menimbulkan rasa plain atau biasa. Kenapa plain? Karena buat saya, cinta itu membebaskan. Kasih itu memberi tanpa mengharapkan timbal balik. Kasih itu tanpa pamrih.
Bagaimana saya bisa mengatakan saya mencintai seseorang dan mengasihinya, kalau faktanya jika dia bersama saya dia yang sakit, dia yang gak bahagia? Jatuh - jatuhnya saya yang egois kan? Selfish gitu....Trus, gimana bisa plain? Yaps, karena kesadaran bahwa kebahagiaan orang yang saya sayangi itu high priority, top priority malah, which is gak bisa saya tawar - tawar, setiap tingkat kesadaran pada tiap emosi itu membuat emosi saya makin plain. Pengertian dan pemahaman saya akan kebahagiaan pasangan saya menumbhkan rasa ikhlas dan rela, yang membantu perasaan plain itu menguat.
Betapa urusan hati selalu gak bisa cepat beresnya. Buat saya, meresapi setiap kesakitan, kepedihan, dan kepahitan yang saya rasakan justru membantu sekali untuk segera move on. Ketika sakitnya merobek - robek emosi saya, pedih dan pahitnya mengaduk - aduk waktu demi waktu yang saya jalani, saya tidak mau mengingkarinya, saya menghadapinya dan merasakannya dengan penuh "penghayatan". Setelahnya, pelan - pelan emosi - emosi negatif itu memudar, makin memudar dan menjadi plain.
Ups and down? sudah pasti!!
Saya bukan orang yang instantly melupakan segala kekecewaan dan kepahitan yang saya terima. Tetapi saya juga adalah orang yang bisa melupakan dan melewati setiap pedih perih pahit sakit yang saya rasakan dengan tuntas. Yang penting, dalam proses healing itu saya tidak melupakan The Healer, karena tanpa Dia saya gak mampu menuntaskan semua emosi negatif tersebut.
Terima kasih untuk setiap pribadi yang telah terlibat dalam proses pendewasaan saya. Kalian bukan musuh, dan tak pernah menjadi musuh. Kalian adalah berkat, orang - orang yang mendapatkan ijinNya untuk membantu saya menapaki tiap tangga menuju tingkat pendewasaan yang lebih tinggi. Terima kasih telah pernah menyirami saya dengan kasih sayang, cinta, dan harapan - harapan. Jika dalam prosesnya kita tidak sempat memanen hasilnya, setidaknya kita pernah merasakan kebersamaan dan perpaduan rasa yang nyata.
Tentu saya juga memiliki banyak kesalahan, dan terlibat dalam kegagalan memanen kasih sayang tersebut. Kenyataan bahwa saya adalah si selfish, narrow minded, demanding, dan atribut - atribut "sampah" yang menempel saat itu, adalah hal - hal yang harus bisa saya terima dengan jiwa yang besar.
So, terima kasih untuk kebersamaan yang pernah hadir, ada, dan penyatuan yang indah.
Selalu, selamanya saling mendoakan dan mendukung.
--musmiE--
Itu yang saya rasakan saat ini....
Lha kok bisa tawar? Kok ujungnya berasa plain sih? Bukannya nangis bombay yaa?
Bisa banget kalo saya...setelah melalui pengembaraan pada tiap emosi itu, tentunya disertai dengan penalaran dan peresapan atas emosi - emosi tersebut, yang akhirnya justru menimbulkan rasa plain atau biasa. Kenapa plain? Karena buat saya, cinta itu membebaskan. Kasih itu memberi tanpa mengharapkan timbal balik. Kasih itu tanpa pamrih.
Bagaimana saya bisa mengatakan saya mencintai seseorang dan mengasihinya, kalau faktanya jika dia bersama saya dia yang sakit, dia yang gak bahagia? Jatuh - jatuhnya saya yang egois kan? Selfish gitu....Trus, gimana bisa plain? Yaps, karena kesadaran bahwa kebahagiaan orang yang saya sayangi itu high priority, top priority malah, which is gak bisa saya tawar - tawar, setiap tingkat kesadaran pada tiap emosi itu membuat emosi saya makin plain. Pengertian dan pemahaman saya akan kebahagiaan pasangan saya menumbhkan rasa ikhlas dan rela, yang membantu perasaan plain itu menguat.
Betapa urusan hati selalu gak bisa cepat beresnya. Buat saya, meresapi setiap kesakitan, kepedihan, dan kepahitan yang saya rasakan justru membantu sekali untuk segera move on. Ketika sakitnya merobek - robek emosi saya, pedih dan pahitnya mengaduk - aduk waktu demi waktu yang saya jalani, saya tidak mau mengingkarinya, saya menghadapinya dan merasakannya dengan penuh "penghayatan". Setelahnya, pelan - pelan emosi - emosi negatif itu memudar, makin memudar dan menjadi plain.
Ups and down? sudah pasti!!
Saya bukan orang yang instantly melupakan segala kekecewaan dan kepahitan yang saya terima. Tetapi saya juga adalah orang yang bisa melupakan dan melewati setiap pedih perih pahit sakit yang saya rasakan dengan tuntas. Yang penting, dalam proses healing itu saya tidak melupakan The Healer, karena tanpa Dia saya gak mampu menuntaskan semua emosi negatif tersebut.
Terima kasih untuk setiap pribadi yang telah terlibat dalam proses pendewasaan saya. Kalian bukan musuh, dan tak pernah menjadi musuh. Kalian adalah berkat, orang - orang yang mendapatkan ijinNya untuk membantu saya menapaki tiap tangga menuju tingkat pendewasaan yang lebih tinggi. Terima kasih telah pernah menyirami saya dengan kasih sayang, cinta, dan harapan - harapan. Jika dalam prosesnya kita tidak sempat memanen hasilnya, setidaknya kita pernah merasakan kebersamaan dan perpaduan rasa yang nyata.
Tentu saya juga memiliki banyak kesalahan, dan terlibat dalam kegagalan memanen kasih sayang tersebut. Kenyataan bahwa saya adalah si selfish, narrow minded, demanding, dan atribut - atribut "sampah" yang menempel saat itu, adalah hal - hal yang harus bisa saya terima dengan jiwa yang besar.
So, terima kasih untuk kebersamaan yang pernah hadir, ada, dan penyatuan yang indah.
Selalu, selamanya saling mendoakan dan mendukung.
--musmiE--
Setting you free
"Membebaskanmu" adalah pembebasan bagi diriku juga ternyata. Membebaskanmu dari keterikatan denganku yang tidak kau inginkan, adalah pembebasanku dari rasa bersalah dan tidak layak terhadapmu.
Ternyata membebaskan itu, walaupun di embel - embeli dengan kesedihan, sakit hati, kekecewaan, kekesalan, tetap berakhir dengan kelegaan. Lega karena aku belajar mengikhlaskanmu, dan berpedoman bahwa dirimu layak mendapatkan yang terbaik, yang menjamin kebahagiaanmu luar -dalam, seumur hidupmu. Lega bahwa aku tidak perlu terkungkung dalam perasaan bersalah dan ketidaklayakan yang mungkin suatu hari nanti menjadi letupan - letupan yang menghasilkan ketidakpercayaan pada diri sendiri, ataupun rasa minder yang menggerogoti sisa - sisa kepercayaan diri yang ada saat ini.
Sekalipun aku menjaminmu dengan persembahan sebuah pengabdian dan pelayanan seumur hidup, kasih sayang dan cinta yang tak akan pernah redup, kebebasanmu adalah pilihan yang telah kau pakukan, yang -mau gak mau- harus kuterima dengan lapang dada dan kesadaran penuh bahwa tak ada yang lebih baik dari hal ini.
Mengiringi langkah masing - masing, ku lantunkan doa sepanjang perjalanan: semoga dirimu meraih kebahagiaan yang hakiki, lestari dalam mengasihi, dan kejayaan mengelilingi [mu].
--memagutsepisendiri--
Ternyata membebaskan itu, walaupun di embel - embeli dengan kesedihan, sakit hati, kekecewaan, kekesalan, tetap berakhir dengan kelegaan. Lega karena aku belajar mengikhlaskanmu, dan berpedoman bahwa dirimu layak mendapatkan yang terbaik, yang menjamin kebahagiaanmu luar -dalam, seumur hidupmu. Lega bahwa aku tidak perlu terkungkung dalam perasaan bersalah dan ketidaklayakan yang mungkin suatu hari nanti menjadi letupan - letupan yang menghasilkan ketidakpercayaan pada diri sendiri, ataupun rasa minder yang menggerogoti sisa - sisa kepercayaan diri yang ada saat ini.
Sekalipun aku menjaminmu dengan persembahan sebuah pengabdian dan pelayanan seumur hidup, kasih sayang dan cinta yang tak akan pernah redup, kebebasanmu adalah pilihan yang telah kau pakukan, yang -mau gak mau- harus kuterima dengan lapang dada dan kesadaran penuh bahwa tak ada yang lebih baik dari hal ini.
Mengiringi langkah masing - masing, ku lantunkan doa sepanjang perjalanan: semoga dirimu meraih kebahagiaan yang hakiki, lestari dalam mengasihi, dan kejayaan mengelilingi [mu].
--memagutsepisendiri--
Friday, September 28, 2012
God's providence
Sungguh menyenangkan orang yang mendapatkan perhatian Allah. Janji perlindunganNya sungguh luar biasa, menentramkan hati, membuat confident menjalani hari - hari.
Siapa yang dapat menandingi kuasaNya? Siapa yang dapat mengalahkanNya? Siapa yang dapat mempengaruhiNya dengan cerita - cerita busuk untuk membatalkan rancanganNya?
NOBODY!!
Bayangkan. Pribadi yang berkuasa penuh, Maha Tahu dan Adil, memberikan janji perlindungan yang begitu dahsyat dan melegakan. Who doesn't want it?
Ia tidak terpengaruh oleh bisikan - bisikan busuk para musuh, karena Ia Maha Tahu dan Sumber Kebenaran.
Betapa menyenangkan dan melegakan mendapatkan perhatian Allah.
Betapa luar biasa janjiNya. Dan makin luar biasa, karena Ia tidak pernah mengingkari janjiNya. Selalu dipenuhiNya apa yang telah dirancangkanNya atas hidup ciptaanNya.
Terima kasih ya Allah.
Aku percaya aku tidak luput dari perhatianMu.
Aku berserah penuh padaMu.
--catatan kecil 'sate' 14des2010--
Siapa yang dapat menandingi kuasaNya? Siapa yang dapat mengalahkanNya? Siapa yang dapat mempengaruhiNya dengan cerita - cerita busuk untuk membatalkan rancanganNya?
NOBODY!!
Bayangkan. Pribadi yang berkuasa penuh, Maha Tahu dan Adil, memberikan janji perlindungan yang begitu dahsyat dan melegakan. Who doesn't want it?
Ia tidak terpengaruh oleh bisikan - bisikan busuk para musuh, karena Ia Maha Tahu dan Sumber Kebenaran.
Betapa menyenangkan dan melegakan mendapatkan perhatian Allah.
Betapa luar biasa janjiNya. Dan makin luar biasa, karena Ia tidak pernah mengingkari janjiNya. Selalu dipenuhiNya apa yang telah dirancangkanNya atas hidup ciptaanNya.
Terima kasih ya Allah.
Aku percaya aku tidak luput dari perhatianMu.
Aku berserah penuh padaMu.
--catatan kecil 'sate' 14des2010--
Subscribe to:
Posts (Atom)