kangenku padamu membuncah
gila - gilaan rasanya
mencungkil - cungkil angkuhku
meledek arogansiku
menawariku menyecap sedikit kemungkinan
bahwa kau akan merasakan yang sama
tapi bergeming aku
mengulur waktu berlama - lama
menikmati sakit rindu
menikmati siksa kangen
dan menggelar kemungkinan terburuk
lalu melipatnya menjadi bola kecil
dan menendangnya jauh tinggi ke angkasa
gak peduli aku
meski kau diam memaku
meski kau bunuh rindumu padaku
mungkin ini yang terbaik:
tidak lagi mengenalmu
hanya mengenalmu sesaat
selamat melanjutkan langkah sayangku
akupun menekuri ziarahku
mensyukuri waktu kita yang pernah ada
lalu meniupnya jauh tinggi di semesta
seraya berucap "terima kasih"
dan berlanjut pada tapakku
Monday, September 24, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)